Sabtu, 07 April 2018

Keyakinan

Keyakinan


Aku pernah bertanya pada seorang teman. Mengapa kamu mau ikut dengan ku, padahal kamu baru mengenalku, padahal kamu baru dua kali bertatap muka dengan ku. Dia hanya tersenyum ringan. Seolah pertanyaanku ini tidak penting. Lalu aku kembali mengajaknya bercakap, "hey, aku ini sedang bertanya kepadamu." Kataku. Dia hanya menghela napas sekali tarik, namun sedikit lebih panjang dari biasanya. Dengan bijak, dia berkata, "kamu tahu darimana kalau susu yang kau minum ini akan membuat mu baik-baik saja setelah kamu meminumnya?" Aku terdiam sejenak sambil memandangi kotak susu yang setengah ku sedot pelan. Aku berpikir sambil melirik kanan dan kiri. Lalu mencoba menyeletuk, "Kan ini ada tulisan vit C, kalsium, dan lain-lain." Temanku tadi menghela napasnya lagi. Kali ini lebih panjang sedikit dari yang tadi. dan berkata, "Aku juga melihat, kamu berjilbab, memakai pakaian santun. Bukankah setelah ikut dengan mu aku juga akan baik-baik saja?" Tanyanya. Coba ku tanya lagi, "Tapi bagaimana kalau nanti aku akan membawamu pada tempat yang salah?" Dia dengan cepat membalas pertanyaan ku dengan pertanyaan pula. "Lalu bagaimana kalau susu yang kau minum ini ternyata kedaluarsa, atau tanggal expirednya ternyata salah?" Akupun menjawabnya lagi dengan sedikit menekan. "Tidak mungkin, aku yakin ini tidak keliru tanggal expirednya. Jadi ini belum kedaluarsa". Dia berjalan kembali sambil mengatakan, "Yasudah, kalau begitu aku juga yakin". Entah kenapa aku hanya bisa mengangguk. Seperti ingin setuju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GENDER DAN PENDIDIKAN

Kasus Amoral selalu Sudutkan Perempuan, Mungkinkah karena Kurangnya Pendidikan Gender? Oleh: Yulia Eka Saputri (G000150131) www.cokl...