Kamis, 05 April 2018

Manis


Manis Tiruan





Lebah mengiung tak beraturan
Memburu sarang
Berkumpul menepi menengah mencari jalan
Nguung nguung nguung ….

Bailah kuteruskan,
Amati gerakan cenayan tengah khusyu’ menynggu liur manis dikejauhan
Kupikir aku saja
Ternyata bukan

Kupikir-pikir lagi
Kenapa pula sedari tadi aku menunggunya
Baru sadar, ini Cuma manis madu
Bukan manis kehidupan
Bisa kudapatkan di pasar-paar
Ia memang pasaran
Para atok lah yang tiap pagi menawarkan

Tak sama dengan madu yang kucari
Tak dijual di sembarang pasar
Apalagi di seberang jalan
Ia bukan pinggiran
Apalagi pasaran

Terus terang,
Kini ia menjelma menjadi langka
Bak cendrawasih di suaka marga satwa
Terkunkung terkekang tak beraturan kaarnya
Madu itu,
Kurasa aku tak betul-betul membutuhkannya
Barangkali lebih sakti Empunya.

Ngw, 5 Januari 2018
YES


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GENDER DAN PENDIDIKAN

Kasus Amoral selalu Sudutkan Perempuan, Mungkinkah karena Kurangnya Pendidikan Gender? Oleh: Yulia Eka Saputri (G000150131) www.cokl...