Lebah mengiung tak beraturan
Memburu sarang
Berkumpul menepi menengah mencari jalan
Nguung nguung nguung ….
Bailah kuteruskan,
Amati gerakan cenayan tengah khusyu’ menynggu liur manis
dikejauhan
Kupikir aku saja
Ternyata bukan
Kupikir-pikir lagi
Kenapa pula sedari tadi aku menunggunya
Baru sadar, ini Cuma manis madu
Bukan manis kehidupan
Bisa kudapatkan di pasar-paar
Ia memang pasaran
Para atok lah yang tiap pagi menawarkan
Tak sama dengan madu yang kucari
Tak dijual di sembarang pasar
Apalagi di seberang jalan
Ia bukan pinggiran
Apalagi pasaran
Terus terang,
Kini ia menjelma menjadi langka
Bak cendrawasih di suaka marga satwa
Terkunkung terkekang tak beraturan kaarnya
Madu itu,
Kurasa aku tak betul-betul membutuhkannya
Barangkali lebih sakti Empunya.
Ngw, 5 Januari 2018
YES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar